Rabu, 23 November 2011

Memberi Hadiah pada Pacar bisa Cepat Putus

Memberi Hadiah atau kado memang jadi salah satu cara buat nunjukin perhatian atau rasa sayang kita ke keluarga, teman, sampai pacar. That’s why, kita semua pasti senang menerima hadiah, karena berarti kita dapat perhatian atau disayang.

Tapi…masalahnya nggak hanya sebatas kita sudah memberi kado dan dan bikin orang itu happy, lohh.kalau dia nggak suka isinya gimana? Pernah dengarkan mitos tentang isi kado yang mesti dihindari, jika ingin diberikan pacar atau gebatan atau ortu? Nah, siapa tahu dia “penganut” mitos itu.

Boleh percaya, boleh nggak sih. Tapi coba cermati deh, pasti bikin kamu ketawa……

Pakaian
Banyak yang nyaranin, kalau lagi pacaran jangan pernah ngasih kado berupa pakaian. Katanya, itu sama saja dengan merendahkan dia dan bikin hubungan kalian berakhir. Lain cerita kalau kalian sudah pacaran lebih dari tiga bulan.

Boneka
Mau ngasih boneka? Tandanya dia tuh manja banget dimata kamu. Bias manja lucu-lucuan atau manja dalam artian kamu masih menganggapnya anak kecil.1 Nggak mandiri. Jika bonekanya berbentuk orang, artinya kamu sedikit berharap si dia bakalan tambah jadi imut kayak tuh boneka., ciyeee!! Sebaiknya hindari kado kayak gini kalau si dia termasuk tipe yang tomboy, mandiri atau bahkan seperti tupe di atas.

Bunga
Kado paling popular, nih. Si pemberi biasanya punya sifat romantis. Tapi kabarnya:
• Ngasih mawar berarti kamu termasuk orang yang pencemburu dan maunya orang yang disih bunga itu menjadi milikmu seutuhnya.
• Ngasih melati berarti itu tandanya kamu termasuk orang yang lembut. Buat kamu, cinta nggak selalu harus memiliki.
• Banyan bunga, artinya kamu bukan orang yang tegas, meski kamu menganggap si dia adalah segalanya.

Barang-barang Bentuk hati
Kalau lagi pacaran nggak disarankan untuk saling memberi barang-barang yang berbentuk hati karena mitosnya bisa bikin hubungan memburuk.

Jam Tangan
Jam itukan gunanya untuk mengetahui waktu. Nah, ada yang bilang kalau ngasih jam tangan itu sama saja dengan menentukan umur si penerima kado. Makin kecil ukuran jam yang dikasih, makin pendek umur si penerima.
Ihh, swerem banget!!

Foto kita Berdua
Kalau hubungan kamu belum setahun, katanya…nggak bolah saling memberi kado berupa foto kamu berdua. Bias bikin putus! Tapikenapa gerai-gerai photo box dipenuhi pasangan yang baru jadian ya…???

Parfum
Menurut kepercayaan di Eropa parfum melambangkan perpisahan. Makanya, nggak disarankan untuk ngasih parfum ke pacar, karena bias bikin putus. Tapi ada mitos yang nggak kalah seru nih. Supaya nggak putus, orng yang dapat parfum harus membayar sejumlah uang yang disepakati ke si pemberi kado. Kocak ya…

Sapu tangan
Ada kepercayaan, identik sama hal-hal yang jorok. So, kamu pasti tersinggung dong kalau dikasih hadiah saputangan??

Buku
Walaupuin pacar kamu suka membaca, ngasih buku ke dia katanya nggak bagus lohh. Bikin hubungan jadi nggak enak. Lohikanya bukukan melambangkan kepintaran. Dan kalau kamu ngasih buku, sama saja dengan menakar kecerdasan dia. Weekss… 

Dari beberapa mitos diatas, mungkin ini yang bisa menjadi jawaban, mengapa hubungan anda bisa berakhir..!

Cinta memang sulit untuk ditebak. Permasalahan terkadang datang silih berganti, dengan tema-tema aneh dan membingunkan. Berikut ini adalah hasil dari sebuah polling terbaru, terhadap 1400 wanita, mengenai alasan kenapa terjadinya putus cinta. Polling dikutip dari situs cosmopolitan.com.

Pacar yang tidak akrab dengan keluarga dan teman (18,9 persen)
Salah seorang pihak pindah (20,2 persen)
Kekasih kurang ambisius tentang kariernya (20,6 persen)
Pacar tidak lagi romantis seperti sebelum-sebelumnya (21,1 persen)
Rindu melanjang dan berkencan sana.sini (21,1 persen)
Pacar berbohong tentang sesuatu sehingga kehilangan kepercayaan (29,1 persen)
Pacar berselingkuh (36,6 persen)
Sudah tak saling cinta (39,7 persen)

Menarik lainnya dalam polling tersebut juga ditemukan bahwa suatu hubungan bisa berakhir ketika pihak lelaki ingin membawa hubungan itu ke tingkat selanjutnya, tapi tidak dengan pihak perempuan (12,7 persen) dan sebaliknya (9,1 persen).

Sementara itu, hanya sekitar satu persen perempuan yang disurvei mengatakan, hubungan itu bubar karena mereka memberikan ultimatum kepada kekasihnya untuk melamar mereka atau mengakhirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar